Pembukaan Pelatihan Bahasa Korea Intensif Angkatan 155 di Bina Insani untuk CPMI Program G to G

Pembukaan Pelatihan Bahasa Korea Intensif Angkatan 155 di Bina Insani untuk CPMI Program G to G

Yogyakarta, 21 Agustus 2024 - Bina Insani MTC Yogyakarta menggelar pembukaan pelatihan bahasa Korea intensif untuk angkatan ke-155. Pelatihan ini diselenggarakan bagi 21 siswa yang dipersiapkan untuk menjadi Calon Pekerja Migrant Indonesia (CPMI) melalui program Government to Government (G to G) di Korea Selatan.

Acara pembukaan ini berlangsung di Kampus 1 Bina Insani MTC Yogyakarta dan dibuka secara resmi oleh Direktur Bina Insani, Bapak Mohammad Rosydi, S.Ag. Dalam sambutannya, beliau menekankan pentingnya pelatihan bahasa Korea sebagai bekal utama untuk sukses bekerja di luar negeri, khususnya di Korea Selatan. "Pelatihan ini adalah langkah awal yang sangat penting bagi kalian. Jangan pernah menyerah, karena kesempatan untuk bekerja di luar negeri melalui program G to G ini adalah peluang besar untuk meraih masa depan yang lebih baik," ujar beliau.

Selama dua bulan ke depan, para siswa akan menerima pendidikan intensif dalam bahasa Korea, yang meliputi keterampilan berbicara, menulis, dan memahami budaya Korea. Pelatihan ini diharapkan dapat membekali mereka dengan kemampuan bahasa yang mumpuni, sehingga dapat menghadapi tantangan bekerja di Korea Selatan dengan percaya diri.

Para siswa juga diberikan motivasi agar tetap semangat dan tekun dalam mengikuti pelatihan ini. "Perjuangan kalian tidak mudah, tetapi dengan tekad yang kuat dan persiapan yang matang, kalian pasti bisa sukses. Jadikan pelatihan ini sebagai modal awal untuk meraih impian bekerja di Korea dan membanggakan keluarga serta bangsa Indonesia," tambah Pak Rosydi.

Pelatihan ini menjadi salah satu upaya Bina Insani MTC untuk terus mendukung dan memfasilitasi CPMI dalam meraih kesempatan kerja yang lebih baik di luar negeri. Dengan program ini, diharapkan para siswa tidak hanya siap secara bahasa, tetapi juga secara mental dan fisik untuk menjalani kehidupan sebagai pekerja migrant di Korea Selatan.