Ribuan Calon Pekerja Migran Korea Gelar Aksi di Kantor KP2MI Jakarta
Jakarta, 6 Oktober 2025 — Ribuan calon pekerja migran Indonesia (CPMI) tujuan Korea Selatan menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor Kementerian Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (KP2MI) di Jalan MT Haryono No. 52, Pancoran, Jakarta.
Aksi yang diikuti sekitar 5.000 peserta ini dilatarbelakangi oleh ketidakpuasan dan menurunnya kepercayaan terhadap kinerja KP2MI yang dinilai lamban dalam menangani proses penempatan tenaga kerja ke Korea.
Dalam aksi tersebut, siswa Bina Insani yang merupakan peserta pelatihan bahasa Korea dan calon pekerja migran juga turut hadir menyuarakan aspirasi bersama ribuan CPMI lainnya. Kehadiran mereka sebagai bentuk solidaritas dan kepedulian terhadap proses penempatan yang masih menghadapi banyak kendala.
Koordinator aksi, Azis Yuriyanto, menyampaikan bahwa para peserta menuntut KP2MI untuk segera menyelesaikan penyerapan roster Service 2 serta menindaklanjuti daftar tunggu penempatan (semua roster) yang dinilai menumpuk tanpa kejelasan.
Selain itu, para CPMI juga meminta agar pemerintah lebih serius dan fokus dalam menangani program kerja sama Government to Government (G to G) dengan Korea Selatan. Pemerintah diharapkan dapat berkoordinasi dan berkolaborasi dengan instansi terkait, seperti Kementerian Luar Negeri, Kementerian Ketenagakerjaan, Kemenko, serta Komisi IX DPR RI, guna menekan pemerintah Korea agar menambah kuota dan mempercepat proses penempatan tenaga kerja Indonesia.
“Kami mendesak Menteri P2MI agar turun langsung melakukan kunjungan kerja ke Korea, bukan hanya mengirim perwakilan. Kami berharap beliau dapat berkoordinasi langsung dengan pihak MOEL dan HRDK Seoul, serta membentuk tim pemasaran khusus di Korea untuk memperkenalkan CPMI Indonesia ke perusahaan-perusahaan di sana,” ujar Azis.
Dalam aksi tersebut, sebanyak 13 perwakilan CPMI, termasuk Koordinator Lapangan Azis Yuriyanto, Ketua Umum Pelbakori Muhammad Rosidi, dan Wakil Ketua Umum Maman Sutarman, diterima untuk melakukan audiensi dengan Menteri P2MI Mukhtarudin, didampingi Sekretaris Jenderal, para Direktur Jenderal Penempatan, serta Kepala BP3MI DIY dan Jawa Tengah.
Audiensi yang berlangsung sekitar satu jam tersebut menghasilkan komitmen dari Menteri Mukhtarudin untuk menampung dan menindaklanjuti seluruh tuntutan CPMI. Usai pertemuan, Menteri bersama Azis Yuriyanto langsung menemui massa aksi dan menyampaikan kesediaannya untuk memenuhi tuntutan, termasuk rencana kunjungan kerja ke Korea dalam waktu dekat.
Salah satu tuntutan utama yang disampaikan peserta aksi adalah terkait ketidaksesuaian jumlah kuota penempatan pekerja migran ke Korea. Azis mengungkapkan bahwa meskipun KP2MI menyebutkan kuota tahun ini mencapai 8.200 orang, namun yang terealisasi hanya sekitar 4.200.
“Kami mempertanyakan ke mana sisanya? Ada apa dengan 4.000 kuota yang tidak terserap?” tegas Azis.
Selain itu, pihaknya juga menagih janji Direktur Penempatan KP2MI yang sebelumnya dalam sebuah video menyebutkan bahwa kuota penempatan sektor manufaktur tahun 2025 sebanyak 8.200 orang. Namun, belakangan diumumkan hanya 4.000 orang.
Aksi berjalan dengan tertib dan kondusif hingga siang hari dengan pengamanan dari aparat kepolisian. Para peserta, termasuk siswa Bina Insani, berharap pemerintah dapat memberikan kejelasan dan kepastian mengenai penyerapan serta penempatan kerja ke Korea Selatan agar kesempatan bagi calon pekerja migran Indonesia tetap terbuka luas.
- Hits: 58